Tahukah kamu bahwa
manusia menjalani beberapa proses perjalanan kehidupan. Perjalanan pertamanya
adalah kelahiran, kedua adalah kematian, berikutnya dibangkitkan untuk hidup
kembali, dan kemudian sesudahnya adalah perhitungan amal (hisab). Kelak ada manusia
yang beruntung dan tempat kembalinya adalah syurga, tetapi ada pula manusai
yang merugi sehingga tempatnya adalah neraka. Mereka yang beriman dan beramal
shalehlah yang mendapatkan jaminan kebahagiaan kehidupan diakhirat kelak.
Dalam menjalani kehidupan,
seseorang tentu harus mempersiapkanbekal untuk hari kemudian. Bekalnya adalah
iman, ilmu dan amal shaleh. Keimanan yang disertai amal shaleh akan membawa
keselamatan dan kesejahteraan, baik di dunia maupun diakhirat. Apalagi jika
ditambah dengan perilaku terpuji seperti berotbat, raja’ (menunjukkan sikap
menghara keridhaan Allah), optimis, dinamis, mampu berfikir kritis, dan mampu
mengendalikan diri. Bab ini secara khusus akan membahas sifat-sifat terpuji
tersebut.
A.
Bertobat lihat Al-qur,an on line
di gogle
Artinya : “Sesungguhnya
Allah itu menyukai orang-orang yang tobat kepada-Nya dan dia menyukai
orang-orang yang membersihkan diri.” (QS Al Baqarah : 222)
Tobat adalah proses
menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan berupaya sekuat hati untuk tidak
melakukannya kembali atau permohonan ampun kepada Allah SWT atas kesalahan
(kekhilafan) dan atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya (keterangan
selanjutnya lihat QS An Nur ; 31, Ali Imran : 90, An Nisa : 110, Al Maidah : 34
dan At Tahrim : 8)
Hadis nabi Muhammad SAW yang artinya : “Sesungguhnya Allah menerimatobat hambanya selagi ia
belum tercungak-cungak hendak mati (nyawanya berbalik-balik
dikerongkongan).” (HR Ahmad)
1. Kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang lain,
diantaranya seperti hal-hal berikut.
1. Tidak
memuliakan anak yatim piatu, tidak menganjurkan dan memberi makan orang miskin,
memakan harta dengan mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil dan mencintai
harta yang berlebihan (lihat QS Al Fajr: 15-20)
2. Bakhil,
merasa tidak cukup dan mendustakan pahala yang baik (lihat QS Al Lail : 1-13)
3. Mengumpat,
mencela, prasangka dan olok-olok (lihat QS Al humazah : 1, dan Al Hujurat :
11-13)
4. Tidak
melaksanakan rukun Islam, terutama mendirikan salat
2. Ada beberapa kriteria
orang yang bertaubat.
1. Orang
yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya
:“Selain orang-orang yang tobat sesudah berbuat
kesalahan dan mengadakan perbaikan, sesungguhnya Allah maha pengampun dan maha penyayang.” (QS Ali Imran : 89)
1. Tobat
seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat
diterima lihat Al-qur,an on
line di gogle
Artinya
: “Dan tidaklah tobat itu diterima
Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang
ajal dan setelah kepada seorang diantara mereka, (barulah) ia mengatakan :
Sesungguhnya saya bertobat sekarang. Dan tidak pula (diterima tobat)
orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah
kami sediakan siksaan yang pedih.” (QS An Nisa : 18
1. Tobat
nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah tobat yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Tobat semacam inilah
yang dinilai paling tinggi (lihat Al Qur’an aurah At Tahrim : 8)
Tobat nasuha dapat dilakukan degan prose sebagai berikut.
1) Segera mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah (QS An
Nahl : 53)
2) Meminta perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari
kejahatan makhluk lainnya. (QS An Nas : 1-6, Al Falaq : 1-5, dan An Nahl : 98)
3) Bersegera berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan
sungguh-sungguh, sesuai keadaan, tidak melampaui batas, dan hasilnya tidak
boleh diminta segera (QS Al A’raf : 35, Hud : 112, Al Isra’ : 17-19, Al Anbiya
: 90&37, Az Zumar : 39) serta sadar karena tidak semua keinginan dapat
dicapai. (QS An Najm : 24-25)
4) Menggunakan akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah
(QS Yunus : 100) dan menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk
(QS Hud : 46 dan Ar Rum : 29) serta selalu membaca ayat-ayat alam semesta Al
Qur’an (QS Ali Imran : 190-191), mendengarkan perkataan lalu memilih yang
terbaik (QS Az Zumar : 18), dan bertanya kepada yang berpengetahuan jika tidak
tahu (QS An Nahl : 43)
5) Bersabar (QS Al Baqarah : 155-157) karena kalau tidak sabar
orang beriman dan bertakwa tidak akan mendapat pahala (QS Al Qasas : 30)
6) Melakukan salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al
Ankabut : 45) dan bertebaran di muka bumi setelah selesai salat untuk mencari karunia
Allah dengan selalu mengingatnya agar beruntung (QS Al Jumuah : 9-10)
7) Terus menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah (QS
Yusuf : 22, Al Qasas : 4, Al Furqan : 69-71, At Taubah : 11 dan Al mukmin : 7)
Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus
memenuhi tiga syarat sebagai berikut.
1) Harus menghentikan perbuatan dosanya
2) Harus menyesalai perbuatannya
3) Niat bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu
lagi. Dan mengganti dengan perbuatan yang baik, dan apabila ada hubungan dengan
hak-hak orang lain, maka ia harus meminta maaf dan mengembalikan hak pada orang
tersebut
B. Mengharap Keridhaan Allah
Jalan yang hak dalam
menggapai ridha Allah melalui orang tua adalah birul
walidain. Birul walidain atau berbakti kepada
kedua orang tuamerupakan salah satu masalah yang penting dalam Islam. Di dalam
Al Qur’an, setelah memerintahklan manusia untuk bertauhid kepadanya Allah SWT
memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua. Dalam surah Al Isra :
23-24 Allah berfirman lihat
Al-qur,an on line di gogle
Artinya
: (23) Dan tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu dan bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam peliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia. (24) Dan
hendaklah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah
: Wahai tuhanku, kasihilah mereka berdua sebagai mana mereka berdua telah
mendidik aku sewaktu kecil.” (QS Al Isra : 23-24)
Keutamaan
berbakti kepada orang tua dan pahalanya apabila kita melaksanakannya.
1. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama.
Hadis nabi Muhammad SAW dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud, “Aku bertanya kepada Nabi SAW tenatang amal yang paling
utama dan dicintai Allah. Nabi SAW menjawab, pertama salat pada waktunya (dalam
riwayat lain disebutkan salat diawal waktunya), kedua berbakti kepada orang
tua, dan ketiga jihad di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dengan
demikian jika ingin berbuat kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling
utama diantaranya adalah birrul walidain (berbakti
kepada orang tua)
2. Rida Allah tergantung keridhaan orang tua. Ini tertuang dalam
hadis yang diriwayatkan oleh bukhari dari Abadul Mufrad, Ibnu hibban, Ahkim dan
At Tarmidzi
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan
yang sedang dialami yaitu melalui cara beramal saleh. Ini menunjukkan bahwa
melalui berbakti kepada orang tua yang pernah kita lakukan, dapat menghilangkan
kesulitan. Banyak sekali kesulitan yang dialami seseorang karena berbuat
durhakakepada kedua orang tua. Bagaimana beratnya orang tua kita yang telah
bersusah payah megurus anak-anaknya. Walaupun si anak sudah bekerja sehari
semalam atau hendak membalas dengan perbuatan apapun tidak akan pernah terbayar
dengan jasa orang tua kita mengurs kita sewaktu kecil.
4. Dengan bersilaturahmi kepada orang tua, seseorang akan diluaskan
rezeki dan dipanjangkan umur sebagaimana dalam hadis dinyatakan.
Artinya
: “Barang siapa yang suka diluaskan
rezeki dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR
Bukhari)
Ketika
bersilaturahmi, kita harus mendahulukan silaturahmi kepada orang tua sebelum
kepada yang lain. Banyak diantara kita yang sering bersilaturahmi kepada
teman-temannya, tapi jarang atau bahkan tidak pernah bersilaturahmi kepada orang
tuanya sendiri. Sesulit apapun keadaannya, kita harus tetap berusaha untuk
bersilaturahmi kepada orang tua
5. Balasan berbakti kepada orang tua yaitu akan dimasukkan ke surga
oleh Allah SWT. Selain itu, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya,
Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka. Sebaliknya, dosa-dosa
yang Allah segerakan azabnya didunia diantaranya adalah akibat berbuat zalim
dan durhaka kepada orang tua. (lihat QS Al Ankabut : 8, Maryam
:12-15&30-34, Ibrahim : 40-41, Asy Syuara ; 87-88, dan An Nahl : 19)
Bentuk bentuk berbakti kepada orang tua, antara lain dapat
dilakukan melalui cara berikut ini
1. Berakhlak
baik kepada keduanya. Di dalam hadis nabi SAW disebutkan bahwa memberi
kebahagiaan kepada seorang mukmintermasuk sedekah, lebih utama lagi jka
kegembiraan tersebut diberikan kepada kedua orang tua kita
2. Berkata
kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan
perkataan yang mulia kepada orang tua
3. Tawaduk (rendah
hati) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam
keadaan hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita
4. Memberi
infak atau sedekah kepada kedua orang tua
5. mendoakan
kedua orang tua sebagaimana ayat “rabbirhamhuma
kama rabbayani shagira.”(Wahai Rabb-ku, kasihilah kedua orang tuaku,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil). Seandainya orang
tua belum mengikuti ajaran Islam dengan benar atau berbuat syirik atau bid’ah,
kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada mereka, meskipun dengan tidak
mengikuti jalan mereka.
Apabila kedua orang tua
telah meninggal, yang harus kita lakukan adalah memohon ampun untuk mereka
kepada Allah SWT dan minta ampun dengan taubat nasuha bila kita pernah berbuat
durhaka kepada keduanya diwaktu mereka masih hidup, kemudian membayar
hutang-hutangnya, selanjutnya melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syariat
dan menyambung silaturahmi kepada teman atau kerabat mereka.
Rasulullah SAW
menjelaskan bahwa berbakti kepada kedua orang tua yang berusia lanjut adlah
kesempatan yang paling baik untuk mendapatkan pahala dari Allah, mempermudah
rezeki dan menjadi jembatan menuju surga. Oleh karena itu, sungguh rugi jika
seorang anak menyia-nyiakan kesempatan yang paling berharga ini dengan
mengabaikan orang tuanya sehingga menyebabkan dia tidak masuk surga.
C. Perilaku Optimis
Setiap manusai akan
selalu diuji keimana dan kepribadiannya. Dengan segal keurangan dan kelebihan
dirinya, manusia senantias menghadapi peluang dan tantangan. Tidak jarang
kegagalan dijumpai dalam usaha keras yang telah dilakukan sepanjang hidupnya.
Bila peluang dan kesempatan telah tersedia, kemudian ditambah dengan modal,
potensi, kekuatan atau kelebihan dirinya, seringkali menimbulkan rasa optimis.
Sebaliknya, apabila kemampuan yang dimiliki kurang memadai, biasanya seorang
mudah merasa pesimis.
Optimis merupakan keyakinan diri dan salah satu sifat baik yang
dianjurkan dalam Islam. Dengan sikap optimis, seseorang akan bersemangat dalam
menjalani kehidupan, baik demi kehidupan di duni maupun dalam menghadapi kehidupan
akhirat kelak. Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat: lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Janganlah kamu
bersifat lemah, dan janganlah pula kamu bersedi hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang
beriman.” (QS Ali Imran : 139)
Sikap optimis merupakan
sikap yang harus dimiliki oleh stiap manusia, khusunya seorang muslim. Karena
dengan optimis, seorang muslim akan selalu berusah semaksimal mungkin mencapai
cita-citanya dengan penuh keikhlasan karena Allah tanpa sedikitpun rasa takut
dan khawatir akan mengalami kegagalan.
Hadis nabi Muhammad menyatakan.yang artinya : “Dari abu hurairah ia berkata, telah bersabda
rasulullah SAW, mukmin yang kuat akan lebih baik dan lebih disukai oleh Allah
daripada mukmin yang lemah, tetapi di tiap-tiap (seorang mukmin) itu ada
kebaikan, beringinlah (optimis) kepada apa-apa yang memberi manfaat.” (HR
Bukhari)
Dari ayat dan hadis
tersebut diatas, kita harus yakin, mantap dan tidak ragu-ragu atau bimbang jika
mempunyai keinginan kuat untuk melaksanakan segala cita-cita yang sesuai dengan
jalan-Nya. Allah tidak menyukaiorang-orang yang berputus asa atau lemah karena
sikap demikian membuka pintu bujuk rayu setan. Akan tetapi, optimis tanpa
perhitungan dan pertimbangan yang tepat juga merupakan sesuatu kekonyolan
(tidak dibenarkan) yang dapat dibenci Allah. Sikap pesimis merupakan halangan
utama bagi seseorang untuk menerima tantangan. Orang yang pesimis pasti akan
merasa hidupnya selalu penuh dengan kesulitan. Ia selalu merasa dalam
ketidakberdayaan mengahadapi masa depan. Sikap seperti ini sangat dibenci oleh
Islam. Islam sangat mendorong sikap optimis dan mengcam sikap pesimis.
Ada 6 hal yang dapat membangkitkan sikap optimis dalam kehidupan
kita yakni sebagai berikut.
1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman masa lalu
2. Tata kembali target yang ingin kita capai
3. Pecah target yang besar menjadi target-target kecil yang dapat
segera dilihat keberhasilannya.
4. Bertawakal kepada Allah SWT setelah melakukan ihtiyar
5. Langkah terakhir, kita perlu mengubah pandangan kita terhadap
diri dan kegagalan
6. Yakinkan bahwa Allah SWT akan menolong dan memberi jalan keluar
Optimisme sangat
diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari guna mencapai sebuah kesuksesan dan
keberhasilan dalm hidup di dunia dan akhirat. Dengan adanya sikap optimisme
dalam diri setiap muslim, kinerja untuk amal akan meningkat dan persoalan yang
dihadapi dapat diselesaikan dengan baik. Doa, ihtiyar dan tawakal harus
senantiasa mengiringi karena hanya denngan kuasa-Nya apa yang kita inginkan
dapat terwujud. Maka, tumbuhkan selalu sikap optimisme dan harapan sebagai
energi hidup agar tetap menyala, bersemangat, tidak kenal menyerah dan yang
terpenting adalah yakinlah dengan pertolongan Allah SWT. (selanjutnya lihat QS
Al Insyirah : 5-6, Al baqarah : 147, Az Zumar : 39 dan At Talaq : 2-3)
D. Perilaku Dinamis
Dinamis dapat diartikan
sebagai satu keadaan yang selalu bergerak, tidak pernah diam, tidak statis.
Seseornag yang dinamis adalah seseorang yang tidak kenal putus asa dalam
mencapaui tujuannya. Sikap dinamis ini memacu manusia pada kemajuan dan
perkembangan. Allah SWT berfirman. lihat
Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Dan (Dia telah
menetapkan) kuda, bagal dan keledai agar kamu menungganginya dan
(menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak
mengetahuinya.” (QS An Nahl : 8)
Melalui ayat tersebut,
Allah telah mengisyaratkan kepada manusai untuk berfikir, merenung dan
menghasilkan inovasi-inovasi seperti menciptakan tekhnologi mutakhir dan
menjadikan tekhnologi itu sebagai perhiaan, kebanggaan dan kemudahan bagi
manusia. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini. lihat
Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “(1)Demi masa.
(2)Sesungguhnya manusia dalam kerugian. (3)Kecuali orang-orang yang beriman dan
beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kebenaran, dan berwasiat dengan
kesabaran.” (QS Al Asr : 1-3)
Di dalam ayat tersebut,
Allah menyarankan kepada manusia untuk mempergunakan waktunya dengan
sebaik-baiknya. Meskipun waktu itu sangat sempit, apabila dipergunakan dengan
baik niscaya waktu yang sempit itu akan menjadi waktu yang sangat berharga.
Salah satu memanfaatkan waktu adalah dengan terus berusaha atau berkarya untuk
mencapai tujuan, tak pernah putus asa dan selalu yakin dengan kemampuan yang
dimiliki. Manusia dinamis selalu berkarya tanpa mengenal lelah dan tidak
berputus asa dan selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki. Manusia dinamis
terus berkarya tanpa mengenal lelah dan tidak berputus asa. Firman Allah SWT. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “(Sesungguhya
manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. )Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.
Kecuali orang-orang yang mengerjakan salat. Yang mereka itu tetap mengerjakan
salatnya. dan orang-orang yang di dalam hartanya tersedia bagian tertentu.
“ (QS Al Maarij :19-24)
Kesulitan yang dihadapi,
bukan untuk ditakuti atau dihindari. Akan tetapi, kita harus berusaha agar
kesulitan itu menjadi sebuah tantangan dan peluang. Kita harus terus bergerak
dan berusaha untuk kreatif dan inovatif. Allah SWT menyatakan lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “…Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan
ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh kerjaan yang lain.” (QS Al
Insyirah : 5-7)
Dalam firman Allah SWT yang lain dinyatakan. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Kebenaran itu
adalah dari tuhanmu. Karena itu jangan sekali-kali engkau tergolong orang yang
ragu-ragu.” (QS Al Baqarah : 147)
Manusia yang baik adalah
manusia yang berprestasi lebih baik dari hair kemarin. Dan manusai yang buruk
adalah manusia yang sama, bahkan lebih buruk dari hari kemarin. Maka
berusahalah untuk menjadi manusai yang senantiasa berusaha ke arah kebaikan.
E. Berpikir Kritis
Allah SWT menciptakan
manusia berbeda dengan makhluk yang lain. Manusai memiliki akal (rasio) dan
rasa sehingga dengan akal itu manusai mampu berfikir dan membedakan antara yang
baik dan yang buruk. Orang yang tidak mau mempergunakan akalnya adalah orang
yang di murkai oleh Allah. Allah SWT memerintahkan agar setiap muslim
senantiasa hati-hati, teliti dan kritis terlebih dahulu sebelum mengambil suatu
tindakan. Allah SWT senantias mengetahui apa yang tersimpan di dalam pikiran
dan perbuatan hambanya, dan dia akan memberi balasan yang setimpaldengan hal
tersebut, baik ataupun buruk
Proses berfikir dan
semangat untuk terus mencari solusi atas suatu permasalahan merupakan sesuatu
yang harus selalu dipelihara. Semua masalah yang timbul dari dalam dan dari
luar merupakan pemicu seseorang agar senantiasa berfikir untuk dapat
menyelesaikan masalahnya tersebut. Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman
kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang atau
akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapoat
memecahkan masalah tersebut
Setiap orang mempunyai
pola pikir berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir secra
kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah
dicari solusinya. Oleh karena itu, manusia diberikan akal dan pikiran untuk
senantiasa berpikir bagaimana menjadikan hidupnya lebih baik, tentram dan mampu
menjalani semua masalah sepelik apapunyang diberikan kepadanya.
Banyak orang yang
cenderung malas untuk memikirkan penyelesaian masalah yang sedang mereka hadapi
atau menghindar dari persoalan tersebut. Mereka menganggap hal itu adalah cara
yang paling efektif untuk membuat mereka tenang. Akan tetapi, mereka sebenarnya
merasa resah karena solusi dari masalah tersebut belum mereka dapatkan.
Seseorang yang senantiasa
menggunakan akal pikirannya sesuai dengan tuntunan Allah diantaranya
menunjukkan sikap sebagai berikut.
1. Mengingat Allah setiap saat.
2. berpikir positif dan menyadari bahwa dibalik semua kejadian
pasti memiliki hikmah sehingga tidak ada yang sia-sia
3. Meyakini bahwa Allah telah mengatur segala ciptaanya demi
kesejahteraan manusia
4. Memilih yang terbaik berdasarkan hasil musyawarah
5. Selalu mengambil hikmah dan pelajaran dalam setiap kejadian yang
dialami
6. Senang berbuat baik untuk sesama manusia
7. Rajin melaksanakan salat
8. meyakini akan adanya kehidupan akhirat
Beberpa ciri orang yang memiliki perilaku suka berpikir kritis
antara lain sebagai berikut.
1. Menanggapi
atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh pertimbanganlihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya
: “ Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu
itu.” (QS Al Hujarat : 6)
1. Bersedia
memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
2. Dapat
menelaah atau menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis
3. Berani
menyampaiakn kebenaran meskipun berat dirasakan. Al Qur’an menyatakan lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS Al
Ahzab : 70) lihat Al-qur,an on
line di gogle
Artinya
: “kecuali orang yang beriman dan
beramal sholeh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al Asr : 3) lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Maidah : 8)
1. Bersikap
cermat, jujur dan ikhlas karena Allah, baik dalam mengerjakan pekerjaan yang
bertalian dengan agama Allah maupun dengan urusan duniwi
2. kebencian
terhadap suatu kaum tidak mendorongnya untuk tidak berbuat jujur atau tidak
berlaku adil
3. Adil
dalam memberikan kesaksian tanpa melihat siapa orangnya walaupun akan merugikan
diri sendiri, sahabat dan kerabat.
4. Keadilan
ditegakkan dalam segala hal karena keadilan menimbulkan ketentraman, kemakmuran
dan kebahagiaan. Ketidak adilan hanya akan menimbulkan hal sebaliknya
F. Mengendalikan Diri
Manusia diberi akal dan
hawa nafsu oleh Allah SWT, dua hal inilah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya sehingga manusia disebut makhluk paling sempurna. Seringkali
hawa nafsu membawa seseorang cenderung ke arah keburukan sehingga setiap orang
harus mampu mengendalikannya. Hawa nafsu dapat membawa kebaikan selam ia mampu
diarahkan, tetapi akan menjerumuskan kepada kejahatan bila dibiarkan tanpa arah
yang jelas. lihat
Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Maka pernahkah
engkau meelihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya? Dan Allah
membiarkannya sesaat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan
memberikan petunjuk setelah Allah (membuarkan sesat). Mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran.” (QS Al Jasiyah : 23)
Banyak orang yang
meninggalkan petunjuk yang baikdan menuruti kemauan hawa nafsunya dan
menjadikannya sabagai tuhan yang ditaati selain Allah. Betapa tidak, karena apa
saja yang diinginkan oleh hawa nafsu tersebut dia akan segera lakukan tanpa
malu dan segan sehingga tidak takut untuk melakukan kejahatan dan kezaliman.
Mereka tidak takut kepada Allah, apalagi kepada sesamanya. Mereka tidak
memikirkan akibat dari perbuatan yang telah dilakukannya
Orang yang menurut hawa
nafsunya sangat dimurkai oleh Allah dan disamakan dosa dan bahayanya
orang-orang yang menyembah berhala dan memuja benda-benda yang ada dibumi.
Nafsu mengandung
ketertarikan sahwat untuk mencari kelezatan jasamani dan rohani sehingga mudah
menerima godaan dan bujukan setan. Nafsu manusia ada tiga macam yaitu sebagai
berikut.
1. Nafsu amarah yaitu nafsu yang menyuruh kepada keburukan
2. Nafsu lawanah yaitu nafsu yang suka mencela atau mengecam
3. Nafsu mutmainnah ayitu nafsu yang tenang dan tentram
Apabila nafsu manusia
mengikuti sahwatnya, inilah yang disebut nafsu amarah. Apabila nafsu itu telah
melakukan hal yang buruk , hadirlah nafsu lawamah yang mencela dan mencaci
perbuatan buruk yang dilakukannya karena mengikuti nafsu sahwatnya. Apabila
nafsu itu telah menyesalatas perbuatan jahat yang dilakukannya, perasaan itu
timbul dari nafsu mutmainah . Didalam surat Al Baqarah : 169 Allah berfirman. lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya :“Sesungguhnya setan itu
hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji. Dan mengatakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui.”(QS Al Baqarah : 169
Allah berfirman dalam surat lainnya lihat Al-qur,an on line di gogle
Artinya : “Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya itu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanku. Sesungguhnya tuhanku
maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Yusuf : 53)
Hadis nabi Muhammad SAW menyatakan yang artinya : “Orang yang kuat bukanlah orang yang jagoan dalam
gulat, namun orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika
marah.” (HR Muttafqun Alaih)
Berikut ini adalah
beberapa perilaku yang dapat melatih diri kita agar mampu bersikap
mengendalikan diri
1. Tidak suka mengolok-olok dan berburuk sangka kepada orang lain
2. Tidak iri dan dengki
3. Tidak sombong
4. Tidak kikir dan pelit
5. Tidak tamak
6. Tidak memfitnah
7. Tidak melakukan kejahatan
8. Ikhlas
9. Sabar
10. Suka berkorban
11. Pandai bersyukur
12. Mau bertobat dan mengadakan perbaikan
13. mampu mengendalikan hawa nafsu
LATIHAN
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai
dengan jawaban paling tepat
1. “Sesungguhya Allah menyukai orang yang tobat kepadanya dan dia
menyukai ….”
a. orang-orang yang membersihkan dirinya
b. orang-orang yang bertaubat
c. orang-orang yang selalu ingat kepadanya
d. orang-orang yang beribadah
e. orang-orang yang memanfaatkan saudaranya
1. “Bahwasanya
Allah menerima taubat hambanya selagi ia belum tercungap=cungap hendak mati.”
Hadis tersebut diriwayatkan oleh …
a. Bukhari
b. Ahmad
c. Muslim
d. At Turmuzi
e. Ibnu Majjah
1. “Wahai
manusia, berotbatlah kepada Allah! Sesungguhnya ku bertaubat kepadanya sebanyak
100 kali dalam hari.” Kalimat tersebut adalah…
a. firman Allah SWT
b. ucapan para rasul
c. perkataan nabi Muhammad SAW
d. perkataan orang bijak
e. perkataan ulama
1. Yang
tiak termasuk contoh sikpa optimis ialah …
a. benar
b. sabar
c. potensi
d. usaha
e. cepat
1. “Dan
tidak lah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka …” ayat
tersebut kita temui dalam surat …
a. An Nisa : 14
b. An Nisa : 15
c. An Nisa : 16
d. An Nisa : 17
e. An Nisa : 18
1. Tobat
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh dengan penyesalan serta
berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa disebut …
a. tobat biasa
b. tobat orang mukmin
c. tobat nasuha
d. tobat ustadz
e. tobat ulama
1. Yang
tidak termasuk syarat tobat nasuha adalah …
a. menghentikan perbuatan dosa
b. menyesali perbuatan dosa
c. berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosa
d. dilakukan kapan saja
e. mohon maaf kepada orang yang dirugikan
1. Kita selalu
diperintahkan untuk bersikap optimis dalam segala hala sehingga yang kita
cita-citakan dapat tercapai. “janganlah kamu bersifat lemah dan janganlah pula
kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya)…”
a. jika kamu orang-orang yang beruntung
b. jika kamu orang-orang yang mengetahui
c. jika kamu orang-orang yang berfikir
d. jika kamu orang yang bertakwa
e. jika kamu orang yang bertaubat
1. “Ridha
Allah tergantung kepada ridha orang tua.” Hal ini Allah perlihatkan dalam kisah
…
a. Malin Kundang
b. Alqamah
c. Batu menangis
d. Sangkuriang
e. Hindun
1. “Berbakti
kepada kedua orang tua harus didahulukan dari pada kepada orang lain.” Hadis
ini diriwayatkan oleh …
a. Bukhari
b. Muslim
c. Abu Daud
d. Ibnu hibban
e. Hakim
1. Seseorang
dilarang untuk mematuhi orang tuanya apabila mereka menyuruh untuk …
a. menuntut ilmu pengetahuan
b. menikahi seseorang yanng tidak dicintai
c. membelanjakan harta di jalan Allah
d. menyekutukan Allah
e. melakukan perbuatan yang tidak disukai
1. Yang
tidak termasuk perbuatan memuliakan orang tua adalah …
a. silaturahmi kepada orang tua
b. mengucapkan salam
c. melakukan perbuatan yang menyenangkan
d. melakukan salam
e. melakukan perbuatan yang dinginkan orangtua
1. Perilaku
yang tidak termasuk kesalahan atau kekhilafan yang dilakukan terhadap orang
lain, dapat kita temui dalam surah …
a. An Nisa : 38
b. An Nisa : 37
c. An Nisa : 36
d. An Nisa : 35
e. Al Humazah : 1-2
1. Orang-orang
yang tidak menggunakanakalnya dimurkai Allah. Pernyataan Allah ini terdapat
dalam surah …
a. Yunus : 100
b. Yunus : 101
c. Yunus : 102
d. Yunus : 103
e. Yunus : 104
1. Kata
taubat berasal dari kata “ taba-yatubu” yang berarti…
1. berserah
2. pasrah
3. pulang
4. datang
5. hidayah
2. Menyesal
dalam hati memohon ampun dengan lisan dan berjanji untuk tidak menglangi
perbuatan dosa lagi merupakan tahapan yang harus dijalani bila kita
menginginkan taubat kita diterima Allah swt .Taubah semacam ini disebut dengan
taubat…
1. Nasiah
2. Hasanah
3. Nasuha
4. Magfirah
5. Wujubi
3. Kalimat
tayibah yang khusus memohon ampun kepada Allah swt dari kesalahan dan dosa
disebut dengan …
1. Dzikir
2. Tasbih
3. Takbir
4. Istigfar
5. Ta’audz
4. Rasa
pengharapan adalah pengertian dari …
1. khauf
2. raja’
3. saja’ah
4. mahabbah
5. habibah
5. Merasa
takut kepada Allah swt disebut…
1. mahabbah
2. raja’
3. taubah
4. khauf
5. amarah
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan pengertian tobat!
2. Sebutkan tiga syarat tobat nasuha!
3. Jelaskan kandungan surat at-tahrim : 8!
4. Tulislah surat almaidah ayat 39 dengan tulisan arab yang benar
5. Mengapa ridha Allah tergantung kepada ridha orang tua? Jelaskan!
6. Sebutkan maksud surat Al Isra : 23-24!
7. Sebutkanlah lima keutamaan berbakti kepad orang tua
8. Apakah yang kamu ketahui mengenai optimis? Jelaskan!
9. Sebutkanlah maksud surat Ali Imran ayat 39!
10. Jelaskan yang dimaksud degan mengenali diri!